Selasa, 01 Juni 2010

Selalu Berdoa untuk Persib

Banyak cara yang dilakukan bobotoh untuk memberikan dukungan kepada Persib Bandung agar selalu meraih kemenangan. Sebagian besar bobotoh tentu melakukannya dengan hadir di dalam stadion dan memompa semangat para pemain.

Namun, Suparta yang bekerja sebagai penjaga tiket masuk stadion tentu tidak bisa memberikan dukungan bersama bobotoh lainnya dengan bernyanyi dan meneriakkan yel-yel. Karena, ia memang harus berada di pintu masuk selama jalannya pertandingan. Bahkan sebelum menjadi penjaga tiket masuk, ia menjadi steward yang berada di dalam stadion. Meski di dalam stadion, tentu ia dilarang bernyanyi.

Hal yang dilakukannya hanya berdoa usai salat wajib yang ia laksanakan. Saat bertugas, ia tetap selalu berusaha melaksanakan kewajibannya sebagai muslim untuk menegakkan salat.

Itu juga yang terpantau "GM" dalam beberapa kesempatan pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat dan Stadion Siliwangi. "Ya, namanya kewajiban, harus tetap dilaksanakan. Sekaligus berdoa agar Persib menang," katanya.

Sayangnya, di Stadion Si Jalak Harupat dan Stadion Siliwangi, fasilitas ibadah sangat sulit ditemui. Kalaupun ada, kondisinya sangat jauh dari layak. Hal itu juga yang dikeluhkannya.

"Stadion sebesar Si Jalak Harupat tidak punya musala. Air bersih saja sulit," ujarnya.

Kendati demikian, ia bersama dengan bobotoh lainnya tetap berusaha mencari tempat yang layak. Di Stadion Si Jalak Harupat, ia telah berhasil meminta sebuah ruangan untuk dijadikan musala. Sedangkan di Stadion Siliwangi, ia memanfaatkan pelataran kantor Jasdam III/Siliwangi.

"Bagaimanapun, kita harus menjalankan kewajiban kita. Tanpa doa, usaha Persib untuk meraih kemenangan juga akan sulit diwujudkan," katanya.

Karena itu, Suparta berharap jika Stadion Gedebage dibangun, Pemkot Bandung memerhatikan sarana ibadah. Karena sebagian bobotoh Persib tentu merupakan umat muslim.

Sumber: www.klik-galamedia.com
Selasa, 1 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar