Senin, 21 Juni 2010

Pelatih Baru Menuai Komentar


Sejumlah mantan pemain mengingatkan agar pelatih Persib Bandung untuk musim depan harus mengerti dan paham tentang kultur sepak bola Indonesia, khususnya Bandung. Tanpa itu, sulit untuk membawa Persib meraih gelar juara Liga Super Indonesia.

"Minimal ia harus mengetahui persepakbolaan Indonesia dan sudah berpengalaman menangani tim yang sekelas dengan Persib," ujar mantan pemain Persib era '70-an, Max Timisela di Stadion Siliwangi, Minggu (20/6).

Menurutnya, untuk menangani sebesar Persib, tidak hanya dibutuhkan pengetahuan tentang melatih dan bermain sepak bola. Tetapi juga kultur Persib yang telah terbangun sejak lama. Salah satu contohnya, Persib memiliki bobotoh yang besar dan fanatik. Karena kecintaannya pula, bobotoh selalu memberikan tekanan kepada pelatih yang dianggap kurang berhasil menangani tim kesayangannya.

"Kalau tidak bisa mengatasi hal-hal seperti itu, tidak akan bertahan lama di Persib. Padahal, bobotoh tidak mungkin dilepaskan dari Persib," kata Max.

Sementara itu, mantan pemain lainnya, Bambang Sukowiyono mengatakan, lebih baik Persib merekrut pelatih yang telah memiliki jam terbang cukup lama di Indonesia. Mereka lebih mengetahui atmosfer sepak bola yang berjalan selama ini. Meski pelatih tersebut belum pernah menangani Persib, minimal telah mengetahui situasi yang terbangun di Persib selama ini.

"Banyak pelatih yang cukup berprestasi atau berkualitas di Indonesia seperti Rahmat Darmawan, Jaksen F. Tiago atau Danurwindo. Jejak rekam mereka lebih jelas dibandingkan mendatangkan pelatih asing yang tidak diketahui catatan prestasinya," ujar pemain Persib era '80-an ini.

Sukowiyono mengatakan, belum menjadi jaminan pelatih asing bisa memberikan prestasi bagi Persib. Dan yang selayaknya menentukan penunjukan pelatih adalah manajemen Persib. Karena manajemenlah yang mengetahui kondisi Persib di lapangan.

"Tentu berdasarkan hasil evaluasi dan pengamatan terhadap Persib dan juga pelatih yang akan ditunjuk. Itu memang hak manajemen," katanya.

Hal serupa diungkapkan mantan pemain era '90-an, Asep Soemantri.

"Kalau pelatih asing tetap belum jelas asal usulnya, lebih baik menggunakan jasa pelatih lokal atau pelatih asing yang telah berkiprah di Indonesia," ujarnya.

Sumber: www.klik-galamedia.com
Senin, 21 Juni 2010

1 komentar:

  1. Bobotoh Profesional21 Juni 2010 pukul 22.38

    Patut disayangkan..para pemain sudah bersikap profesional tetapi ada saja pihak lain dilingkungan Persib yg mencoba berkomentar tidak profesional..jgn hanya krn pny label mantan pemain jadi merasa paling benar dlm menganalisa hasil yg akan dicapai..semuanya patut dicoba krn analisa2 para mantan toh belum terbukti benar 100%..ini jamannya sudah lain euy..jadi bersikaplah profesional dalam mendukung Persib dgn menghargai satu-sama lain..jgn berkomentar seolah-olah menjaga kondusifitas Persib tp secr tdk lgsung malah sebaliknya..kasarna mah..lamun dititah neangan duit keur kamajuan Persib areuweuh kabelul tp ari ngomentaran jararago..kos nu heu'euh..

    BalasHapus