Rabu, 23 Juni 2010

Bukan Awal yang Baik, Persib!


Akhir pekan lalu, publik sepak bola Bandung dikejutkan oleh pemberitaan di berbagai media massa yang menyebutkan Persib Bandung akan dilatih pelatih asal Prancis, Darko-Daniel Janackovic. Selain masih sangat asing di telinga, seperti disampaikan Manajer Persib, H. Umuh Muchtar, nama pelatih tersebut "ditunjuk" pihak konsorsium yang selama ini memasok dana untuk Persib.

Masih kata Umuh, nama Janackovic dimunculkan salah seorang anggota konsorsium dalam sebuah pertemuan dengan manajemen klub Persib di Jakarta, Rabu (16/6). Selain nama pelatih, seperti diakui Umuh, pihak konsorsium pun sudah menyusun daftar nama calon pemain yang akan direkrut Persib musim depan.

Karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya, Umuh yang merasa sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan Persib, tentu saja merasa dilangkahi anggota konsorsium tersebut. "Yang berhak menunjuk pelatih itu manajemen klub, bukan konsorsium. Sebab, jika terjadi apa-apa di belakang, kita yang akan bertanggung jawab dan disalahkan," kata Umuh.

Selain merasa kewenangannya dilangkahi, manajemen klub pun sebenarnya sudah punya dua calon pelatih yang selama ini terus dijajaki. "Kalau mereka (dua calon pelatih lain, red) tahu Persib akan dilatih pelatih asal Prancis, mereka pasti akan menarik diri dari proses negosiasi," ujarnya.

Reaksi negatif
Selanjutnya, reaksi negatif bermunculan atas rencana konsorsium mendatangkan pelatih asal Prancis tersebut. Asisten pelatih Yusuf Bachtiar secara tegas menyatakan, demi harga diri, dia siap mengambil sikap jika pelatih yang baru datang tersebut langsung melakukan intervensi terhadap program yang sudah berjalan.

"Saya sebenarnya terbuka dengan kehadiran pelatih, siapa pun dia. Tapi, kalau sampai langsung melakukan intervensi, saya angkat tangan. Saya masih punya harga diri," ujar Yusuf.

Keresahan dan reaksi negatif di internal tim inilah yang tertangkap publik sepak bola Bandung. Meskipun kemudian usulan pelatih dari manajemen klub diterima sebagai kompetitor Janackovic dan nama-nama poin yang sudah didaftar konsorsium sudah di-cancel, "perseteruan" manajemen klub dan konsorsium kadung menjadi opini publik.

Untuk menghapus kesan negatif tersebut, manajemen klub Persib bersama beberapa pentolan Viking Persib Club menghadap Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Dede Yusuf di Gedung Sate, Selasa (22/6).

"Kita hanya melaporkan hal yang terjadi selama ini, terutama menyangkut calon pelatih. Bagaimanapun, Pak Wagub adalah orang yang berjasa menghubungkan Persib dengan pihak konsorsium," ujar Umuh, usai pertemuan.

Kepada Wagub, Umuh juga menyatakan, antara manajemen klub dengan konsorsium tidak ada masalah. "Para anggota konsorsium bisa memahami kalau penunjukan pelatih dan tim adalah kewenangan manajemen. Hanya saja, pada saat rapat ada seorang anggota konsorsium yang memunculkan nama pelatih yang didasarkan pada kedekatan dengan pihak agen," jelas Umuh.

Menanggapi laporan manajemen klub tersebut, Dede Yusuf meminta kepada "kedua kubu" untuk menahan diri. Salah satunya untuk tidak terburu-buru menyebutkan nama calon pelatih yang belum pasti. Wagub meminta manajemen klub yang memang punya kewenangan, untuk mengumumkan pelatih dan juga pemain setelah ada kepastian.

"Agar tidak menimbulkan polemik internal dan demi menjaga suasana kondusif tim, semua pihak harus menahan diri untuk memberitakan sesuatu kepada publik. Sebab, kalau belum pasti, lalu namanya sudah dimunculkan, boleh jadi harganya akan jadi mahal," kata Dede Yusuf.

Wagub pantas memperingatkan hal tersebut, baik kepada manajemen klub maupun pihak konsorsium. Sebab, kesan adanya perseteruan antara konsorsium dan manajemen klub ini bukan awal yang baik dalam membangun sebuah tim yang bagus untuk musim depan. Ada baiknya manajemen klub maupun konsorsium Persib merenungkan kembali porsi tugas dan kewenangan masing-masing.

Hal yang berkaitan dengan pengelolaan klub, dari mulai pembinaan pemain, penunjukan pelatih, rekrutmen pemain hingga pengembangan bisnis adalah kewenangan manajemen klub, yang dalam hal ini PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).

Sebagai pemasok dana, konsorsium Persib wajar memiliki harapan dan keinginan terhadap Persib, apalagi dengan tujuan kemajuan. Tapi, apa pun keinginan mereka, semuanya harus disalurkan melalui manajemen klub. Bukankah konsorsium juga menempatkan wakilnya di jajaran direksi PT PBB?

Sumber: www.klik-galamedia.com
Rabu, 23 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar