Jumat, 25 Juni 2010

Bergetar Lihat Bobotoh Berjubel


Fanatisme bobotoh dalam mendukung tim kesayangannya, Persib Bandung memang sangat luar biasa. Bukan hanya sekarang, tapi sejak dulu ketika Persib masih bertarung di Kompetisi Perserikatan. Dukungan bobotoh yang datang langsung ke stadion bukan hanya menggetarkan nyali para pemain lawan, tapi terkadang pemainnya sendiri.

Setidaknya, itulah kisah nyata yang dialami wasit nasional asal Bandung, Fiator Ambarita. Sebelum memilih menekuni karier sebagai wasit, Fiator sempat menjadi pemain Persib pada Kompetisi Perserikatan 1989/1990. "Saya jadi pemain Persib setelah melewati sepuluh kali seleksi," katanya saat berbincang di pelataran parkir Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Kamis (24/6).

"Dalam sebuah kesempatan, saya sebagai pemain muda dipercaya pelatih Ade Dana untuk main. Waktu itu, saya terpaksa dimainkan karena Robby Darwis masih di Kelantan dan Ade Mulyono cedera. Apa yang terjadi ketika masuk lapangan? Lutut saya gemetar melihat banyaknya bobotoh di stadion," tuturnya.

Dari pengalaman tampil nervous di hadapan bobotoh itulah, Fiator punya pengalaman berharga ketika kini mencoba menekuni karier kepelatihan. "Saya nervous karena memang pemain cadangan abadi yang kurang jam terbang. Makanya kalau jadi pelatih, saya harus memberikan kesempatan bermain kepada semua pemain. Sebab kalau sering main, perasaan nervous itu akan hilang dengan sendirinya," ujar wasit yang musim depan akan memasuki masa pensiun itu.

Sumber: www.klik-galamedia.com
Jum'at, 25 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar