Senin, 21 Juni 2010

Mantan-Mantan Pemain Persib Menanggapi Janackovic


Max Timisela
Beberapa mantan pemain Persib tak setuju jika seandainya Persib dilatih oleh pelatih asing asal Perancis, Daniel Darko Janackovic. Apalagi jika Darko sampai menangani Persib di babak 8 besar Piala Indonesia 2010.

Mantan pemain Persib era 1970, Max Timisela, menegaskan bahwa Persib hanya bisa juara jika dilatih oleh pelatih yang benarªbenar tahu karakteristik dari para pemain Persib.

"Saya tidak setuju Persib dilatih pelatih asing asal Perancis tersebut karena dia tidak akan tahu karakteristik pemain Persib. Sebaiknya dilatih oleh pelatih yang tahu Persib sehingga tidak akan banyak tekanan dari bobotoh," jelas Max, Minggu (20/6).

Mustafa Zaenuri
Mantan pemain Persib era 1960-an, Mustafa Zaenuri.menyebut bahwa Robby Darwis yang paling cocok untuk melatih Persib dibandingkan pelatih asing.

"Robby sudah lama di Persib. Dia pun bagus melatih setelah Jaya mundur. Kalau mau, sekolahkan saja Robby sampai mempunyai lisensi A pro seperti Bendol. Saya yakin dia bisa membawa Persib berprestasi," katanya di lapangan Brigif Cimahi tadi siang.

Sama halnya dengan Max, Mustafa menyebut bahwa hanya pelatih yang tahu karakteristik sepak bola Bandung saja yang bisa membuat Persib berprestasi. "Apalagi si pelatih asal Perancis tersebut baru pertama kali ke Indonesia, jadi sudah tentu dia tidak hafal atmosfer Persib," tambahnya.

Asep Sumantri
Mantan pemain era perserikatan, Asep Sumantri angkat bicara. Dia mengatakan untuk Piala Indonesia, pelatih asing asal Prancis, Daniel Darko Janackovic yang didatangkan konsorsium sebaiknya tidak ikut campur dulu.

Jika langsung urung biung melatih Persib maka target yang dicanangkan manajemen yaitu juara Piala Indonesia akan buyar.

"Biarkan tatanan yang sudah ada menjalankan program latihannya untuk meraih target juara Piala Indonesia. Kalau pelatih asing tersebut masuk maka akan membuat hancur apa yang selama ini sudah berjalan," jelas Asep.

DItambahkan Asep, dirinya menyambut baik jika Darko ditempatkan dulu sebagai direktur teknik. "Catatannya dia hanya melihat dan memantau saja permainan Persib untuk mengetahui karakteristik pemainnya. Jangan sampai dia sekali-kali memberikan intruksi-intruksi kepada pelatih yang sudah ada. Jika itu dilakukan maka kondusifitas tim akan bermasalah," tegas pemain yang ikut mengantarkan Persib meraih juara perserikatan 1994 ini.

Sumber: www.tribunjabar.co.id
Minggu, 20 Juni 2010

1 komentar:

  1. Bobotoh Profesional21 Juni 2010 pukul 22.18

    Patut disayangkan..para pemain sudah bersikap profesional tetapi ada saja pihak lain dilingkungan Persib yg mencoba berkomentar tidak profesional..jgn hanya krn pny label mantan pemain jadi merasa paling benar dlm menganalisa hasil yg akan dicapai..semuanya patut dicoba krn analisa2 para mantan toh belum terbukti benar 100%..jadi bersikaplah profesional dalam mendukung Persib dgn menghargai satu-sama lain..kasarna mah..lamun dititah neangan duit keur kamajuan Persib areuweuh kabelul tp ari ngomentaran jararago..

    BalasHapus