Rabu, 14 Juli 2010

Kondisi Stadion dan Mes Persib Mengkhawatirkan


Kondisi Stadion dan Mes Persib di Jln. Ahmad Yani saat ini cukup memprihatinkan. Bagian yang paling banyak dikeluhkan dan cukup memberi rasa tidak nyaman yaitu kondisi di dalam mes. Meski baru dibangun dan diperbaiki tahun 2008, namun di beberapa bagian mes sudah terlihat kerusakan serius.

Berdasarkan pemantauan di lapangan, dari 18 ruangan yang ada dibangunan dua lantai itu, 7 ruangan di lantai dasar bagian langit-langitnya mengalami kerusakan. Tujuh ruangan itu yakni ruang rapat, sekretariat, kantin, ruang dokter, ruang pelatih, asisten pelatih dan mushola. Bahkan di mushola, langit-langitnya yang dilapisi gipsum masih tampak jebol.

Pada bagian yang bocor itu, hingga saat ini belum diketahui dari mana asal muasal air yang merembesnya.

Selain langit-langit, keramik pada bagian lantai mes yang dibangun bersamaan dengan renovasi stadion dan memakan anggaran dari ABPD Kota Bandung tahun 2008 sebesar Rp 5 miliar itu juga ada beberapa yang belah dan nyaris copot. Seperti halnya di depan ruang dokter dan kamar mandi asisten pelatih.

Di bagian lainnya, yaitu pada tangga menuju lantai 1, juga mengalami hal serupa. Sedangkan di lantai 1 yang terdiri dari 11 kamar pemain, saat ini sudah tidak ada lagi yang bocor. Terakhir, hanya kamar yang ditempati Eka Ramdhani (kamar nomor 6) dan Gilang Angga (kamar nomor 7) yang bocor.

Terkait kerusakan-kerusakan itu, staf pelaksana pemeliharaan SOR Persib, Maryadi menyatakan, kerusakan di mes berawal dari pecahnya pipa instalasi air yang menyebabkan rembesan air hingga membuat beberapa sudut langit-langit ruangan jebol. Selain itu, rembesan air juga mengakibatkan beberapa bagian atap lainnya berlumut.

"Kerusakan ini terjadi tidak lama setelah bangunan selesai. Pada saat itu instalasi air pecah, karena menurut kami pipa air tersebut hanya menggunakan pipa plastik yang mudah pecah jika mendapat tekanan tinggi. Padahal seharusnya pipa tersebut berbahan besi," terang Maryadi saat ditemui wartawan di Stadion Persib, Selasa (13/7).

Maryadi bahkan mengatakan, selain langit-langit yang bocor dan keramik lantai yang pecah, hampir keseluruhan mebeler yang ada di mes juga rusak. Di sisi lain ia menyatakan pemeliharaan Stadion Persib termasuk mes sudah optimal. Tetapi, dengan alasan minimnya biaya pemeliharaan, kondisi stadion Persib tidak bisa beranjak menjadi lebih baik.

"Kami sudah berupaya optimal, namun pemeliharaan membutuhkan biaya yang cukup besar," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Seksi sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Yaya menjelaskan, pemeliharaan fasilitas olahraga di Kota Bandung bergantung pada besar kecilnya kerusakan serta alokasi dana yang dianggarkan dalam APBD 2010. Untuk SOR Persib, dana yang dianggarkan untuk pemeliharaan fisik stadion hanya Rp 49 juta/bulan dan biaya pemeliharaan rutin hanya Rp 1 juta/bulan.

"Dengan kondisi anggaran yang ada, tentunya pemeliharaan stadion tidak bisa berjalan optimal," kata Yaya saat dihubungi wartawan, Selasa (13/7).

Lebih lanjut ditambahkan Yaya, kerusakan fasilitas stadion yang belum dibenahi juga disebabkan status peralihan tanggungjawab pengelolaan stadion dari Dinas Pendidikan (Disdik) kepada Dispora yang baru dilakukan Februari 2010.

Sumber: www.klik-galamedia.com
Rabu, 14 Juli 2010

1 komentar: