Senin, 12 Juli 2010

Jika Ada Izin dari Kepolisian Bobotoh Ingin Berangkat ke Malang


Untuk mendukung tim kesayangannya Persib berlaga di babak 8 Besar Piala Indonesia, bobotoh siap berangkat ke Malang saat Persib Bandung menghadapi Arema Indonesia, Minggu (18/7) mendatang. Sayangnya, harapan itu masih terganjal oleh izin dari kepolisian Malang.

"Sebenarnya Aremania telah mengizinkan kita berangkat ke Malang, tetapi kepolisian Malang masih belum memberikan izin. Mereka masih mempertimbangkan alasan keamanan," ujar Ketua Viking Persib Club, Heru Joko kepada "GM", Minggu (11/7).

Menurut Heru, pihaknya telah mencoba melunakkan pihak kepolisian Malang. Namun hingga kemarin, belum ada keputusan dari kepolisian Malang. Ia pun berharap, polisi bisa mengizinkan bobotoh hadir di Malang untuk mendukung Persib.

"Jika diizinkan, kami siap berangkat ke Malang dan akan berusaha untuk tertib," katanya.

Seperti diketahui, selama ini antara bobotoh dengan pendukung Arema memang terlibat "perang dingin". Hal itu diduga karena Persib bersekutu dengan Bonek, para pendukung Persebaya Surabaya. Sedangkan Aremania, sebutan pendukung Arema Indonesia memang memiliki konflik dengan Bonek.

Sedangkan kubu Aremania juga dikenal dekat dengan Jakmania, pendukung Persija Jakarta yang notabene juga berselisih dengan para bobotoh. Hal itulah yang menjadi penyebab bobotoh "perang dingin" dengan Aremania.

Sementara itu, pentolan Bomber Persib, Nevi mengaku belum memiliki rencana untuk memberangkatkan anggotanya ke Malang. Nevi beralasan, hingga kemarin belum ada jaminan keselamatan dari pihak Aremania terhadap bobotoh selama berada di Malang.

"Kami memang tidak memiliki masalah dengan mereka. Namun daripada terjadi keributan, lebih baik kami mendukung dari Bandung dengan menggelar nonton bareng di Sekretariat Bomber di Ciroyom," katanya.

Namun jika memang ada jaminan dari Aremania dan polisi Malang, bukan tidak mungkin Bomber juga akan berangkat ke Malang.

Sumber: www.klik-galamedia.com
Senin, 12 Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar